Kamis, 01 Maret 2012

PESTA SIAGA

Pesta Siaga yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 18 Februari 2012 diikuti oleh 60 barung dari 31 gugus depan yang ada di kwaran Kandeman.
Tahun ini barung kuning laki-laki dari sekolah kami baru dapat meraih peringkat X. Kami berharap mudah-mudahan tahun depan dapat meraih peringkat yang lebih baik.


Sabtu, 11 Februari 2012

Bagaimana agar kelas II masuk pagi?


SDN KARANGGENENG 01 UPT DISDIKPORA KEC. KANDEMAN KAB. BATANG
Alamat: Desa Karanggeneng RT.06 RW.01 Kec. Kandeman

Jumlah siswa 220, Rombelnya ada 6, Jumlah kelas ada 5, namun karena jumlah lahan terbatas, kami tidak mendapatkan proyek RKB. Sehingga sementara waktu kelas II harus berangkat siang. Kondisi ruang kelas belum ada langit-langit, anak-anak masih dapat membilang jumlah genteng, reng, atau kayu usuknya karena masih dapat terlihat dari bawah. Bagi guru yang kreatif mungkin dapat digunakan alat peraga Matematika, namun dari segi kesehatan maupun kenyamanan masih kurang mendukung.
Kami sangat berharap bantuan dari pemerintah, atau pun donatur penndidikan, agar terciptanya kesempurnaan penataan ruang kelas kami. Sehingga terwujud suasana belajar yang nyaman, tenang, tentram dan  menyenangkan.
Prestasi siswa kami cukup membanggakan, karena sering meraih juara di tingkat provinsi, yakni dalam bidang olimpiade Sains, Matematika maupun seni Lukis. Tenaga pendidik pun tak mau keringgalan. sering mengikuti lomba baik tingkat kabupaten maupun sampai di tingkat provinsi.

monev kkg di sd n ujungnegoro 01





Widyaiswara LPMP Jawa Tengah bersama staf berkunjung di Sanggar KKG Gugus Hasanuddin, didampingi oleh Pengawas TK/SD, Budi Jos

Kamis, 15 Desember 2011

BERITA


SEMINAR SEHARI “PENDIDIKAN SEX  DAN KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KAJIAN AGAMA “PGRI KABUPATEN BATANG

IMAN DAN TAQWA PENANGKAL HUBUNGAN SEX DINI
            Anggota  PGRI yang mayoritas sebagai pendidik perlu memahami pentingnya pendidikan sex dan kenakalan remaja. Kita juga perlu menyamakan persepsi tentang pentingnya pendidikan sex ditinjau dari kajian agama. Besar harapan kita dapat menemukan strategi yang cantik dalam menyampaikan pendidikan sex pada generasi  muda, ungkap Marjianti, S.Pd saat memberikan sambutan selaku ketua panitia Seminar sehari, Sabtu, 14 Mei 2011.
            Seminar dengan mengangkat tema “Pendidikan Sex dan Kenakalan Remaja Ditinjau dari Kajian Agama” diikuti oleh semua utusan PGRI Cabang dan Ranting se wilayah Kabupaten Batang berjumlah 240 peserta. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai wujud nyata kepedulian PGRI Kabupaten Batang terhadap kenakalan remaja dan dekadensi moral anak bangsa saat ini.
            Kegiatan yang dipandegani tiga bidang yakni, bidang Kerohanian, bidang Pemberdayaan Perempuan dan bidang Pengabdian Masyarakat memandang perlu adanya pengkajian pendidikan sex dan kenakalan remaja sehingga para pendidik di Kabupaten Batang dalam menanamkan konsep-konsep pendidikan sex mempunyai dasar yang kuat baik ditinjau dari sudut pandang kesehatan maupun moral atau agama.
            Dokter Darmadi Witanto, MM, MBA selaku pemateri I mengungkapkan bahwa bila seseorang melakukan sex dini dan atau melakukan hubungan sex bebas maka ia akan dijemput berbagai macam penyakit kelamin  yang menjijikkan, dan bila dibiarkan maka ia pun akan dijemput oleh maut.  Dokter yang sudah puluhan tahun mengabdikan diri di bidang kesehatan berpendapat bahwa saat ini banyak anak usia remaja sudah melakukan hubungan sex dini, maka kita sebagai orang tua harus dapat bijaksana dalam menyampaikan pendidikan sex kepada mereka.
            Kita tidak boleh menutup mata dan tutup telinga, lanjutnya, bahwa kemajuan tehnologi saat sekarang ini banyak memberikan peluang untuk melakukan hal-hal yang bersifat amoral. Maka obat yang paling mujarab adalah penanaman budi pekerti serta iman dan taqwa pada anak-anak kita generasi penerus bangsa.
            Pernyataan tersebut juga diamini oleh KH. Akhmad Zaeni Sakdan selaku pemateri kedua. Tokoh agama dari Kecamatan Tersono| tersebut |juga memberikan filosofi bahwa bila ikan itu masih hidup,  walaupun baru diangkat dari air laut maka akan terasa tawar. Sebaliknya bila ikan itu sudah mati bila digarami maka akan terasa asin. Artinya bila manusia masih mempunyai iman dan taqwa maka InsyaAllah tidak akan mudah tergiur perilaku negatif dan terperosok ke jalan yang sesat. Maka |jauhilah| zina,  wa la tak robu zina.
            Hal senada juga diungkapkan |Wahyusin, S.Pd. M.M|, selaku ketua PGRI Kabupaten Batang. Ia juga merasa prihatin saat mendengar hasil survei dari BPPKB bahwa lebih dari 60 % remaja di Indonesia sudah melakukan hubungan sex dini. Tidak hanya dilakukan oleh remaja usia SLTA atau SLTP, namun nampaknya sudah merambah pada anak-anak kita yang masih belajar dibangku sekolah dasar. Maka saya menghimbau,  tambahnya, bahwa kita selaku pendidik dan orang tua,  harus ikut serta menangani perilaku para remaja  dan anak didik kita, agar tidak melakukan hubungan sex dini, yakni dengan menanamkan pendidikan karakter pada mereka di sekolah.
            Sementara itu Kabid SMA/Dikmen,  Drs Sabar Mulyono menuturkan, kenakalan remaja saat ini sangat tinggi dan patut diwaspadai. Mereka sebenarnya masih dalam tahap proses pertumbuhan dan perkembangan dan tahap pencarian jati diri. Maka guru sebagai pengganti orang tua di sekolah perlu adanya hubungan inter personal antara guru dan siswa. Guru harus lembut dan kasih sayang serta memiliki strategi pembelajaran yang brilian.  Resep selanjunya adalah perlu adanya pendidikan karakter tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi gurunya sendiri, tutur beliau mengakhiri sambutannya mewakili Kepala Disdikpora.
            Kenakalan Remaja, No, Remaja banyak akal, Yes!

Sali, S.Pd
Guru SDN Karanggeneng 01 UPTD Kec. Kandeman
Kab. Batang